Kita Mengira Orang Merasa

Saya mengira kalau saya orang yang baik hati dan banyak membawa kebaikan bagi orang lain, tetapi orang lain mengatakan saya orangnya egois dan tidak bisa dimintai bantuan, susah mendengarkan dan lebih banyak berbicara.

Saya mengira kalau saya sudah cukup sukses sebagai suami. Saya ramah terhadap isteri, perhatian, meluangkan waktu untuk mendengarkan curhatnya, dan sudah memberi nafkah yang mencukupi. Tetapi isteri saya mengatakan bahwa saya orangnya mau menang sendiri, otoriter, suka mengatur, jarang di rumah dan nggak tahu ngapain aja aktivitasnya, sering motong uang belanja, mudah marah, dikit-dikit ngomel, tidak rapi, jorok, suka memberi janji tapi jarang menepati, tidak peka, tidak penyayang...

Saya mengira kalau anak-anak saya pasti bangga mempunyai ayah seperti saya, karena saya sangat perhatian kepada mereka, meluangkan waktu bersamanya, membimbing belajarnya, dan mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Tetapi anak saya mengatakan kalau saya sangat galak, mudah marah sehingga mereka sangat ketakutan, pelit, kerjanya pergi melulu, sekalinya di rumah malah kerjanya tidur.

Saya mengira kalau tetangga saya pasti senang bertetangga dengan saya, karena saya orangnya rendah hati, suka menyapa dengan senyuman, suka memberi makanan dan tidak menimbulkan kegaduhan yang mengganggu mereka. Tetapi tetangga saya mengatakan bahwa saya orangnya sombong, tidak mau bergaul, merasa paling suci dan alim di komplek, pelit dimintai bantuan, kalau ngomong ketinggian, nggak mau tahu dengan keadaan tetangga yang sedang perlu bantuan, jarang silaturahim, cuek dan asyik dengan urusan sendiri.

Saya mengira kalau saya disukai teman-teman di kantor, karena saya sudah rajin bekerja dan banyak menyelesaikan pekerjaan lebih banyak dari yang lain. Tetapi teman kantor saya mengatakan saya orangnya pemalas, suka membolos, datang terlambat, sekalinya masuk kerjanya main game dan chating, kelihatannya bekerja tetapi tidak ada hasilnya, memilih pekerjaan yang enak-enak saja, nyusahin temen, bikin repot tim, orangnya pelit, sombong, sok pintar, sok tidak mbutuhin bantuan, dan rebutan kalau ada yang enak-enak ...

Begitulah :
Saya MENGIRA tidak seperti yang orang lain RASAKAN.

renungan dari sebuah cerita imajiner.

------------------------------

"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan"  (At Taubah : 105 )

 

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan".  (Al Jatsiyah : 15)

Kita Mengira Orang Merasa Kita Mengira Orang Merasa Reviewed by anisvanjava on Mei 04, 2008 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.