Aromaterapi

Setiap saya mencium aroma minyak rambut itu, ingatan saya terbawa pada masa-masa sekolah SMP dulu. Ketika itu saya rajin meminyaki rambut dengan minyak rambut merek itu. Rambu menjadi mengkilat, mudah disisir dan yang pasti aromanya itu menyebar ke sekeliling. MinyakRambutJadul_ Kadang karena bersemangat dalam memakainya, rambut yang mengkilat ini bisa seharian tidak berubah bentuk walaupun dipakai untuk bermain-main. Bahkan kalau berkeringat, aliran yang membasahi pipi berwarna putih seperti warna minyak rambut yang mencair.  Suasana awal hari di waktu pagi yang penuh semangat diiringi terbitnya matahari. Giat mempelajari lembar demi lembar buku pelajaran, menulis baris demi baris karangan cerita bahasa indonesia dan senda gurau kawan sekelas. Itulah suasana yang hadir dan memunculkan semangat ketika aroma minyak rambut itu tercium.  Kini sudah jarang dijumpai minyak rambut merek itu. Mungkin sudah tidak musimnya lagi.

Ketika musim haji kemarin, pak direktur memberi oleh-oleh berupa minyak wangi. Lucunya minyak wanginya aromanya mirip minyak wangi yang dipakai bapak-bapak atau kakek-kakek kalau pas sholat jum’at atau sholat hari raya. Beberapa teman tidak mau memakainya. Sambil tertawa berkelakar karena tidak mau mirip bapak-bapak atau kakek-kakek. Padahal mereka juga statusnya sudah bapak-bapak. Mungkin karena kesan aroma jadulnya itu yang membuatnya jadi lucu kalau dipakai jaman sekarang, karena minyak wangi jaman sekarang aromanya sudah lain dan bervariasi dengan nama-nama yang modern juga. Walaupun memang tidak ada yang salah kalau minyak wangi beraroma jadul itu kita pakai.

Aromanya itu membawa ingatan kepada suasana kekhusukan beribadah yang diajarkan bapak saya. Ketika hari jum’at tiba berbondong-bondong warga desa yang laki-laki pergi ke masjid untuk menunaikan sholat jum’at. Mereka berusaha berpenampilan rapi dan bersih bahkan mengenakan jas, meskipun sebelumnya pekerjaan yang dilakukannya membuat badan dan pakaian kotor. Badan dan pakaian bersih yang  dikenakannya diberi minyak wangi dengan aromanya yang khas.
Suasana ini juga dijumpai ketika sholat idul fitri atau sholat idul adha. Suasana kekhidmatan dalam beribadah para warga desa. Dan suasana itu hadir kembali di saat sekarang untuk pula menambah ingatan akan kekhusukan dalam beribadah, selintas ketika aroma minyak wangi itu tercium.

alang alangAroma ilalang juga tidak kalah harumnya. Ilalang dan rerumputan yang dipangkas menyebarkan aroma yang khas. Sawah, ladang dan tanah lapang terasa berada di sekeliling. Terutama kala terik matahari melewati tepian sawah dan menyeberangi ladang atau tanah lapang. Sesekali bunga rumput liar tersangkut di kaos kaki sepulang sekolah.

Bila hari libur, tanah lapang menjadi tempat bermain. Juga pematang sawah dan sungai-sungai. Di sanalah tumbuh suburnya rumput dan ilalang. Pohon yang tak begitu rindang sesaat menjadi tempat yang meneduhkan untuk sekedar melepas penat. Tatapan mata yang menahan terik matahari mengamati aktivitas penduduk desa dan teman bermain. Suasana kesederhanaan, keceriaan dan kebebasan bermain dengan leluasa itu hadir kembali seketika tercium aroma ilalang, dan rerumputan.

Kemarau panjang ini merindukan turunnya hujan. Aroma tanah yang diguyur hujan sudah lama tidak hadir. Aroma itulah yang saat ini dirindukan. Oleh bumi juga oleh manusia. Terlebih mereka yang terbangkitkan kembali kehidupannya oleh debu-debu sesaat yang menerbangkan aroma tanah yang tertetesi air hujan.

Bisa jadi aroma-aroma itu menjadi terapi bagi seseorang. Terbangkitkannya semangat, terobatinya kerinduan, terjauhkannya stres, hadirnya kekhusukan dan kedamaian serta terkuatkannya benih kasih sayang.

Sungguh Allah tidak sia-sia menciptakan sesuatu. Menciptakan penciuman dan aroma-aroma. Menciptakan angin dan debu yang menerbangkan aroma-aroma. Yang di langit di bumi dan segala isinya.

Taqi Mmm.. sungguh harum aroma kulit bayi suci tanpa dosa. Aroma damai dalam kelembutan perilaku dan kasih sayang sang pencipta.

 

 

 

 

 

----------------------   “Mencium Taqi”, Cisadane Raya, Awal September 2012

Aromaterapi Aromaterapi Reviewed by anisvanjava on September 03, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.