Keep Warm




IMG_1869

Mungkin ini masalah cita rasa atau selera saja. Tetapi ini menjadi salah satu cerita yang paling saya ingat perihal teman saya pada sekitar tahun 1996 an yang lalu. Yaitu, bahwa teman saya ini sangat menyukai makanan yang dihidangkan dalam keadaan panas, minimal hangat. Sehingga hal ini cukup menjadi perhatian bagi istrinya untuk segera tahu bagaimana menyediakan masakan yang mengundang selera suaminya itu.

Dengan teknologi yang tersedia sekarang, tidaklah cukup sulit untuk menyediakan hidangan yang selalu tersaji dalam keadaan hangat. Dan kemudahan ini semakin memuaskan seseorang dalam hal selera makan. 
He.. he.. he.. apakah kita ternyata punya cita rasa yang sama ?


Perihal mencukupi kebutuhan fisik ini mengingatkan saya kepada apa yang digambarkan oleh ustadz Abdul Hasib kemarin. Beliau menegaskan kembali bahwa manusia ini tidak hanya terdiri dari unsur fisik saja. Tetapi juga unsur rohani. Tidak hanya jasad atau tubuh saja, tetapi juga hati dan ruh. Maka perhatian manusia yang besar terhadap fisiknya, harus diimbangi pula dengan pemenuhan kebutuhan rohaninya. Bila ini dilupakan, tidak diperhatikan atau disepelekan, maka hati akan menjadi sakit bahkan mati. Fisik bisa jadi masih hidup, tetapi hati yang menjadi pemandu langkah seseorang, telah mati. Maka waspadalah !

Dengan mengingat Allah swt, hati akan menjadi tenang. Dengan ibadah mendekat kepada Allah swt hati menjadi hidup. Dengan membaca petunjuk Allah swt melalui Al Qur’an, hati akan menjadi sehat. Inilah kebutuhan jiwa, inilah konsumsi ruhani seorang manusia muslim. Sudahkah kita memenuhinya?

Bila dalam hal membeli baju – kata beliau -- untuk menutupi tubuh, kita mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah, maka untuk membeli satu buah Al Qur’an, berapa rupiahkah yang akan rela kita alokasikan. Untuk keperluan mandi sehari-hari, sudah tersedia perlengkapan mandi, handuk, sikat gigi, bahkan masing-masing tersedia untuk setiap anggota keluarga. Tetapi ada berapa buah Al Qur’an di rumah kita ?


Tentu menyediakan dalam jumlah yang layak ini belum cukup, karena Al Qur’an ini ada untuk dibaca. Amal yang benar akan lahir dari pemahaman nilai-nilainya. Maka bacalah. 

AlQuranBila untuk menikmati hidangan makanan sangat lancar bisa kita lakukan, maka untuk menikmati hidangan ruhani, harus fasih pula kita tunaikan.



Baru saja usai ramadan. Selamat bagi kita yang telah mengakrabi Al Qur’an di dalamnya. Terbilang dua, tiga atau bahkan lebih Al Qur’an telah di baca khatam dalam ramadan. Tidak hanya Al Qur’an, sholat pun berlipat dilakukan. Infaq lancar dialirkan. Puasa? Itu sudah pasti sebulan penuh. Ibarat sebuah mesin, maka aktivitas ibadah ini telah membakar semua semangat kedekatan kita kepada Allah swt. Rohani kita menjadi hidup dengan bugar, hingga cukup cepat merespon amal amal yang lain.


Kini meski ramadan telah berlalu, tetapi bara bekas unggun kemarin belumlah padam. Masih ada percikan penegakan sholat kita. Masih menggaung bacaan Al Qur’an kita. Masih menyapa uluran infaq kita. Inilah yang akan tetap menghangati. Yang akan menjadi hidangan penuh selera untuk ruhani kita. Jadi, tidak hanya makanan yang perlu dijaga kehangatannya kan ?
Ja’alanallahu waiyyakum  minal aidin wal faizin.  Amin.

#Cisadane Raya 130
MetLebaraan
Keep Warm Keep Warm Reviewed by anisvanjava on Agustus 21, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.