Manis Wajahmu Kulihat Di Sana
Apa Rahsia Yang Tersirat
Tapi Zahirnya Dapat Kulihat
Mesra Wajahmu Dengan SenyumanSenyuman... Senyuman
Tersenyum merupakan salah satu penggunaan fungsi mulut. Senyum berasal dari wajah yang bisa terlihat karena saling bertatap muka. Senyum belum bisa tergantikan oleh smiley, jalinan dalam situs jejaring sosial, telepon, bahkan teleconference. Karenanya di antara banyaknya aktivitas seseorang, tetap diperlukan sebuah aktivitas untuk saling bertemu. Bertemu dalam sebuah kunjungan silaturahim, dalam forum rapat, dalam pengajian, halaqah, atau sekedar kumpul-kumpul secara sederhana. Hal ini dikarenakan, “ada rahasia yang tersirat” dibalik senyum yang nampak secara zahir. Apalagi jika saling bertemu dan berjabat tangan menambah kehangatan, aura yang terpancar akan menyemangati dan menggelorai. Inilah mengapa pertemuan-pertemuan ini tetap perlu dan tidak tergantikan.
Dan mari tersenyumlah ….
Senyum Tanda Mesra
Senyum Tanda Sayang
Senyumlah Sedekah Yang Paling Mudah
Bila ingin melihat di mana orang saling menumpahkan rasa mesra dan sayangnya, maka datangilah resepsi pernikahan. Sepasang pengantin yang saling memancarkan tanda mesra dan sayangnya menebarkan senyuman. Senyum di antara mereka berdua, dan senyum kepada siapa saja yang hadir. Suasana kasih sayang menyelimuti momen itu. Cikal bakal keluarga sakinah yang terbayang penuh mawaddah wa rahmah.
Bahkan tidak hanya pengantin baru, pasangan suami isteri yang sudah puluhan tahun pun bisa terlihat keadaan keluarganya yang harmonis dari banyaknya senyuman dalam keluarga.
Maka, senyumlah …
Karena Rasulullah bersabda, "Senyummu pada saudaramu adalah sedekah".
Menarik, karena inilah sedekah yang tidak memerlukan pemberian materi. Bisa dilakukan sering-sering. Bahkan bila jarak orangnya tidak saling berdekatan, memberinya bisa dilakukan dengan cara melempar. Ya, melempar senyuman !
Senyum Di Waktu Susah
Tanda Ketabahan
Senyuman Itu Tanda Keimanan
Senyumlah Senyumlah Senyumlah Senyumlah
Bila penjara adalah simbol musibah dan penderitaan, maka senyumnya seorang narapidana menyambut kunjungan sanak famili dan sahabatnya cukuplah menjadi tanda bagaimana keadaan ia pada hari itu. Demikian pula seorang sahabat yang ketika dikunjungi, senyumnya selalu menghiasi obrolan-obrolan ringan dan akrab dalam penjara itu. Tidak terperikan lagi kepedihannya atas fitnah kasus yang menyeretnya ke dalam penjara, pedihnya terpisahkan secara paksa dengan keluarga dan anaknya yang sangat memerlukan bimbingan sang ayah, serta sakitnya kehilangan pekerjaan dan terkucilkan dari lingkungan kerja. Maka senyum yang senantiasa ia sunggingkan adalah lambang ketabahan.
Begitu pula sahabat saya yang mendampingi anaknya menghadapi saat-saat sakaratul maut. Suatu momen berat sang ayah kehilangan anak yang dibesarkannya sekian lama. Yang menjadi tumpuan harapannya. Kali ini ia pun dengan berat melepas kepergian anaknya. Beberapa tamu yang menyapanya mendapatkan senyuman ketabahan darinya. Senyuman ketabahan yang teduh dan mengokohkan jiwa yang sedang tertimpa kesedihan. Inilah ujian yang mengokohkan keimanan dan menjauhi prasangka tidak baik kepada Allah swt atas segala takdirnya.
Maka, apabila kita saat ini sedang bersedih atau ditimpa musibah, mari mencoba untuk tersenyum …
Hati Yang Gundah Terasa Senang
Senyumlah Senyumlah
Bila Melihat Senyum Hatikan Tenang
Tapi Senyumlah Seikhlas Hati
Senyuman Dari Hati Jatuh Ke Hati
Dalam kehumasan dianjurkan membuka komunikasi dengan senyuman. Karena pembuka komunikasi yang sukses menjadi kunci keberlangsungan komunikasi-komunikasi berikutnya. Bisa jadi pihak yang diajak berkomunikasi mengalami resistensi, menaruh prasangka dan kecurigaan dari awal, atau mendapatkan persepsi yang salah perihal sesuatu hal. Kegundahan hati dan prasangka negatif itu diminimalisir dengan senyuman. Senyum yang seikhlas hati.
Tersenyum pun ada caranya, sebagaimana “Senyum 227”.
Saat tersenyum, tarik ke atas sudut bibir kiri sepanjang dua centi, sudut bibir kanan dua centi, dan kembangkan selama tujuh detik lamanya. Senyum seperti ini yang disebut Jamil Azzaini dalam bukunya Kubik Leadership sebagai senyum yang tulus. Dan, bukan senyum basa-basi seperti senyum service excellent menurut Standard Operational Procedure semata. InsyaAllah dengan senyum berkualitas seperti ini maka akan terjadi sentuhan hati. Membuka hati, selanjutnya akan terbuka pikiran dan penerimaan secara sukarela.
Maka, marilah dari hati yang tulus kita tersenyum…
Senyumlah Seperti Rasulullah
Senyumnya Bersinar Dengan Cahaya
Senyumlah Kita Hanya Kerana Allah
Itulah Senyuman Bersedekah
Belum pernah kita bertemu dan melihat wajah Rasulullah, apalagi senyumnya. Tetapi bisa dibayangkan bersinarnya wajah Rasulullah yang indah dihiasi dengan senyumnya. Keindahan yang senantiasa dirindukan umatnya untuk bisa berjumpa dengannya.
Alangkah indahnya hidup ini, Andai dapat kutatap wajahmu. Kan pasti mengalir air mataku, Kerna pancaran ketenanganmu.
Ya Rasulullah Ya Habiballah, Tak pernah kutatap wajahmu. Ya Rasulullah Ya Habiballah, Kami rindu padamu. (tafsir nasyid bil nasyid ).
Senyumlah Senyumlah Senyumlah Senyumlah
Itulah Sedekah Yang Paling Mudah
Tiada Terasa Terhutang Budi
Ikat Persahabatan Antara Kita
Tapi Senyum Jangan Disalah Guna
Dalam penciptaan manusia, tubuh manusia 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Berkaitan dengan hal ini, Masaru Emoto telah membuktikan keajaiban air. Ternyata air bisa "mendengar" kata-kata, bisa "membaca" tulisan, dan bisa "mengerti" pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air.
Rasulullah saw. bersabda, "Zamzam lima syuriba lahu", "Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya". Barang siapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barang siapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh.
Bila sebagian besar manusia terdiri atas air, maka memberikan respon terhadap ‘makhluk air’ ini akan sangat berpengaruh. Senyuman merupakan respon yang memberikan efek sangat positif. KH.Jauhar Makmun Eva pernah ‘membuat’ pingsan seseorang yang sedang marah besar, justru dengan memberikannya senyuman. Orang itu dengan kemarahannya mendatangi KH.Jauhar untuk membunuhnya karena terhasut fitnah. Akan halnya KH.Jauhar, ia sama sekali tidak menyadari adanya permasalahan itu. Maka disambutlah setiap tamu yang berkunjung ke rumahnya dengan keramahan dan senyuman. Termasuk tamu tak diundang yang bermaksud membunuhnya. Dan orang itu sama sekali tidak mengira bahwa orang yang akan dibunuhnya adalah seseorang yang sangat ramah, murah senyum, seorang ustad yang jauh dari tuduhan sebagaimana fitnah yang diterimanya. Ibarat api tersiram air, orang itu pingsan !.
Marilah hiasi wajah kita dengan kemanisan senyum. "Jangan sekali-kali kalian meremehkan suatu kebaikan, meski hanya berupa keceriaan wajah ketika kalian bertemu dengan kawan kalian" (HR Muslim).
Sungguh senyum menghancurkan keangkuhan diri, pintu shilaturrahim, menghilangkan tegang, semua jadi santai, raut muka jadi bagus dan bernilai ibadah. (KH.M.Arifin Ilham).
Mari tebarkan rahmat islam lil ‘alamin, mari tebarkan senyuman.
Senyumlah Senyumlah Senyumlah Senyumlah
* Senyum adalah album nasyid dari Raihan
@ Inna Grand Bali Beach, Room #634
Tidak ada komentar: