Tiga minggu yang lalu, saya bertemu dengan sahabat lama sewaktu di samarinda, kalimantan timur.
Dari obrolan akrab kami pembicaran itu menjadi review atas kenangan-kenangan yang pernah kami alami. Terinspirasilah saya untuk menyambung tali silarutahim dengan teman-teman yang sekarang sudah pindah ke Jakarta.
Sore itu sehabis ashar dari al inabah, sambil menunggu pesenan singkong keju, saya telpon kakak kelas saya. Mas Joko.
Karena memang sudah lama tidak bertemu. Alhamdulillah beberapa nomor ponselnya, ada satu yang bisa dihubungi.
Mas Joko adalah kakak kelas saya yang dulu penempatan kerja juga di samarinda.
Mas Joko adalah sahabat baru pertama saya di samarinda, waktu itu tahun 1996.
Mas Joko adalah orang pertama yang menyambut kami dan menunjuki kami jalan-jalan keliling samarinda, sambil mengenalkan dengan kakak kelas kami yang lain.
Tetapi, pembicaraan sore itu via telepon seolah menjadi awal kisah yang baru, yang tidak tersambung dengan kisah-kisah kebersamaan kami sebelumnya.
Ketika saya bertanya tentang keadaan dan keberadaannya, Mas Joko mengatakan,"aku sekarang ada di LP Cipinang. Sudah empat bulan".
Masya Allah.
Saya belum 'ngeh' dengan informasi barusan yang saya terima. Apalagi Mas Joko menceritakannya dengan nada yang santai, tidak ada beban.
Tetapi setelah saya mengingati siapa sebetulnya Mas Joko, yaitu bahwa memang begitulah sifatnya, saya menyadari bagaimana sebetulnya yang sedang terjadi.
Hampir setengah jam pembicaraan itu. Dan saya tidak menangkap kegelisahan sedikitpun dari ucapan-ucapan dan cerita-ceritanya.
Saya pun penasaran, sehingga saya membuat janji untuk kembali ngobrol yang lebih panjang lebar. Tapi sayang, tidak bisa malam itu, karena saya ada acara pengajian.
Malam berikutnya, jam sembilan malam Mas Joko nelpon. Tapi saya sudah ketiduran pulas. Selesai shubuh baru saya lihat ada panggilan tak terjawab.
Saya sedang demam pagi itu, sehingga tidak masuk kerja. Sambil 'menikmati' demam, saya telpon Mas Joko pagi itu.
Sebetulnya pingin mengetahui saja, apa saja aktivitas napi kalau pagi-pagi begini.
Dari niatan semula yang hanya ingin say halo, jadilah pembicaraan kami tidak terasa 1 jam 58 menit.
Dari 1 jam 58 menit itulah saya mengetahui banyak tentang keadaan LP, cerita kasus yang mengantarkannya ke LP, dan keadaan keluarga yang 'terpisah' sekarang.
Dan nasehat yang berharga dari Mas Joko terdengar lebih bermakna, karena dituturkan lugas oleh seorang pelaku sejarah napi.
Mas Joko suka membaca dan mempunyai banyak waktu untuk membaca.
Dia sudah menamatkan serial andrea hirata.
Suatu malam dia melihat talk show ayat-ayat cinta, maka tertarik untuk membaca novel kang abik itu.
Lewat sms, Mas Joko minta dikirimi novel ayat-ayat cinta.
Dengan semangat, segera saya dapatkan buku itu. Apalagi memang tidak susah didapat. Di depan kantor, ada markasnya buku-buku, Gramedia.
Saya tulis di buku itu :
-------------------------------------------------------------------
" saya, hindharmono, wahyudi, wahyu, senangnya kalau ada undangan makan makan. Maklumlah semuanya masih bujangan. Jauhnya jarak jadi tambah asyik, naik motor baimbaian bubuhan sabarataan.
Semangat, sudah tentu kita, apalagi tuan rumahnya terkenal enak masaknya, mbak eni.
Ramenya suasana sore itu, di palaran, samarinda seberang.
Kayaknya kita perlu lagi makan-makan lagi di kemang, ngliat yel-yel di indosiar, ke istana presiden, atau santunan anak yatim di rumah bu miranti abidin.
--
Tidak perlu menunggu nanti, untuk menjadi berarti.
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi yang lain.
Have a nice jail.
he.. he.. he..
muhammad luthfianis
programmer KPDJP "
-------------------------------------------------------------------
Alhamdulillah ada yang bisa dititipi untuk menyampaikan buku itu ke LP.
Sabtu kemarin, 29 Maret 2008 pukul 19.09, saya terima sms darinya :
" AYAT2 CINTAnya sdh di aku. Mbaca coretanmu, dashyat, aku jd flashback ke masa lalu, suatu kenangan yg tdk bs diulang. Tks ya, cinta & ketulusanmu mewarnaiku.. "
Minggu, 30 Maret 2008 pukul 23:16, ada sms lagi :
" Aku dan slesai lho mbaca AYAT2 CINTAnya... Mandi dulu ah, hehe, sampe gak mandi pagi & sore euy.
Fahri menginspirasi utk ALWAYS DO MY BEST NOW. Tksss bgttt ya.. "
Hmm.. Sampai sekarang saya belum baca buku ayat-ayat cinta itu.
Insya Allah, saya akan segera beli, dan saya baca.
Untuk Mas Joko, selamat "merealisir nilai-nilai fahri" dalam dunia nyata.
Tidak ada komentar: