“Awalnya saya ragu untuk mengirim sms permohonan do’a. Ah, masak ada masalah begini saja kirim sms ke semua teman-teman untuk minta do’a. Tapi, akhirnya saya kirim sms juga”.
Mungkin karena isteri saya merasa nggak enak dengan saya, atau tidak mau merepotkan saya, maka sakit yang sudah dirasakannya berhari-hari itu pun ditahannya. Barulah pada hari kemarin itu, saya membawanya memeriksakan ke dokter. Dan menurut pemeriksaan dokter isteri saya menderita sakit usus buntu.
Alhamdulillah, dari penjelasan tentang penyakit itu, maka saya menghubungi teman yang juga seorang dokter untuk mendapatkan penjelasan selengkapnya bagaimana tindakan operasi dan pemilihan rumah sakit untuk operasinya.
Ternyata usus buntu isteri saya sudah pecah.
Hal itu diketahui setelah dilakukan operasi. Alhamdulillah, operasi bisa dilakukan dan berjalan dengan lancar. Dokter yang menangani operasi itu menunjukkan keheranannya, karena isteri saya masih kuat untuk menahan sakitnya, padahal keadaan usus buntunya sudah pecah.
Pernyataan dari dokterlah yang membuat saya menyadari bahwa dalam keadaan usus buntu yang sudah pecah itu, bisa membahayakan jiwa penderitanya.
“Keberhasilan operasi ini 90 persennya dari do’a”, ujar dokter menegaskan.
Subhanallah.
Terima kasih ya Allah. Dalam keadaan seperti ini, Engkau memberikan banyak pertolongan kepada kami. Bahkan disaat kami memerlukannya, Engkaupun mengirimkan seseorang untuk memberikan biaya operasi.
Alhamdulillah …
”janganlah mengabaikan kekuatan sebuah do’a”.
**** sebagaimana dituturkan oleh sahabat saya yang saat ini sedang merintis pesantrennya.
Mungkin karena isteri saya merasa nggak enak dengan saya, atau tidak mau merepotkan saya, maka sakit yang sudah dirasakannya berhari-hari itu pun ditahannya. Barulah pada hari kemarin itu, saya membawanya memeriksakan ke dokter. Dan menurut pemeriksaan dokter isteri saya menderita sakit usus buntu.
Alhamdulillah, dari penjelasan tentang penyakit itu, maka saya menghubungi teman yang juga seorang dokter untuk mendapatkan penjelasan selengkapnya bagaimana tindakan operasi dan pemilihan rumah sakit untuk operasinya.
Ternyata usus buntu isteri saya sudah pecah.
Hal itu diketahui setelah dilakukan operasi. Alhamdulillah, operasi bisa dilakukan dan berjalan dengan lancar. Dokter yang menangani operasi itu menunjukkan keheranannya, karena isteri saya masih kuat untuk menahan sakitnya, padahal keadaan usus buntunya sudah pecah.
Pernyataan dari dokterlah yang membuat saya menyadari bahwa dalam keadaan usus buntu yang sudah pecah itu, bisa membahayakan jiwa penderitanya.
“Keberhasilan operasi ini 90 persennya dari do’a”, ujar dokter menegaskan.
Subhanallah.
Terima kasih ya Allah. Dalam keadaan seperti ini, Engkau memberikan banyak pertolongan kepada kami. Bahkan disaat kami memerlukannya, Engkaupun mengirimkan seseorang untuk memberikan biaya operasi.
Alhamdulillah …
”janganlah mengabaikan kekuatan sebuah do’a”.
**** sebagaimana dituturkan oleh sahabat saya yang saat ini sedang merintis pesantrennya.
90 Persen Do’a
Reviewed by anisvanjava
on
Oktober 17, 2010
Rating:
Tidak ada komentar: