Engkau Seindah Rembulan

Lafadz talak atau ucapan cerai bermacam-macam jenisnya. Karena bahasa setiap manusia berbeda beda, maka bila maksud cerai tersampaikan, maka telah jatuhlah talak atau cerai itu.

Sahabat saya sangat gelisah, karena beberapa kali ia mendengar kakak iparnya mengucapkan kata-kata yang bermakna menceraikan isterinya, walaupun tidak persis berbunyi”, Aku ceraikan kamu !”.

Cerai ada yang bersyarat. Dalam prosesi akad nikah, biasanya pengantin pria membacakan sighat taklik seusai ijab qabul, yang berisi kondisi yang bisa mengakibatkan jatuh talak atau perceraian. Bunyinya :

Sewaktu-waktu saya :
1. Meninggalkan istri saya dua tahun berturut-turut,
2. Atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya,
3. Atau saya menyakiti badan/jasmani istri saya,
4. Atau saya membiarkan (tidak memperdulikan) istri saya enam bulan lamanya,
Kemudian istri saya tidak ridha dan mengadukan halnya kepada pengadilan agama dan pengaduannya dibenarkan serta diterima oleh pengadilan tersebut, sebagai iwadh (pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak saya satu kepadanya.

Bila syarat-syarat di atas terpenuhi, maka terjadilah cerai itu.

Tetapi ketika saya menjadi saksi dalam pernikahan sahabat saya kemarin, penghulunya meminta pengantinnya untuk membacanya nanti saja ketika sedang berduaan dengan isterinya. Ah.. ternyata pak penghulu sudah ada orderan lain yang nunggu, sehingga beliau buru-buru.  Open-mouthed smile

Dalam kisah salafus salih, seorang suami mengucapkan talak dengan lafaz yang bersyarat :

aku ceraikan engkau, bila engkau tidak seindah rembulan

Ucapan talak ini mengundang kebingungan pada isterinya, di masyarakat, bahkan sampai kepada seorang khalifah. Maka sang khalifahpun meminta fatwa kepada para ulama di wilayah itu untuk menentukan status dari pernikahan mereka. Apakah cerai atau tidak.

Kebanyakan ulama memberikan pendapat bahwa telah terjadi perceraian itu. Sampai saatnya salah seorang ulama memberikan pendapatnya yang meyakinkan,

bahwasanya Allah swt telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Sebaik-baik ciptaan. Tidak ada yang lebih baik penciptaannya dibandingkan manusia.

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS.95:4).
Maka manusia lebih baik dan lebih indah dibandingkan dengan bulan.

Jadi kesimpulannya, tidak terjadi talaq !

Atas dasar fatwa inilah, maka ungkapan “engkau seindah rembulan” adalah perbandingan yang salah. Yang benar adalah  “rembulan seindah engkau” !. Open-mouthed smile he..

****

Supermoon

mari, kita tengok rembulan di rumah kita. (suit.. suit..) Open-mouthed smile
Lalu kita kagumi penciptanya. Sang Maha Indah pencipta rembulan alam semesta.




****
sarapan dulu, yuk !

breakfast andrawina restaurant grand sahid jaya hotel

Sahid Jaya Hotel #1583,
ketika la Husni wa la Mubarak mengundurkan diri (aljazira, live from cairo).

Engkau Seindah Rembulan Engkau Seindah Rembulan Reviewed by anisvanjava on Februari 12, 2011 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.