(daging) Kurban Bukti Cinta

Kurban Bukti Cinta

Demi cintaku padaMu. Demikianlah kiranya ibrahim sekeluarga mewujudkan keimanan mereka. Demi Rabb mereka.

Kerinduan ibrahim – sang bapak para nabi --- akan kehadiran sang anak adalam kehidupannya, sangatlah melegenda. Maka segala keinginan dan pengorbanan telah ia tunaikan untuk mendapatkannya. “Memang cinta menuntut pengorbanan”, demikian keyakinannya. Pada akhirnya Allah swt mengabulkannya dengan lahirnya ismail.

Begitu pula hajar, sang isteri yang solihah pun melegenda dengan saffa dan marwahnya. Segala langkah telah ia buktikan demi cintanya pada ismail yang tidak akan ia biarkan tangisnya mengering karena kehausan. “Memang cinta menuntut pengorbanan”, demikian tekadnya. Pada akhirnya Allah swt memancarkan zam-zam dari injakan ismail.

Tetapi bagi mereka, di atas cinta ada cinta…

Betapapun cinta mereka kepada segala sesuatunya, cinta kepada Rabnya tetaplah lebih tinggi.  Segalanya telah mereka persembahkan kepada Allah swt, sang maha yang dicintainya. “Dan memang cinta menuntut pengorbanan”, demikian azzam mereka. Tidak terkecuali kali ini mereka serahkan ismail.    Pada akhirnya Allah swt menerima ketulusan cinta mereka dengan menggantinya dengan seekor domba.

Inilah dimensi kecintaan kepada Sang Maha Besar yang menjadi salah satu tujuan ibadah qurban.

“ Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. “ 
(Al Hajj : 37)

Bila kemudian yang muncul adalah dimensi keserakahan, ketamakan, saling mengorbankan sesama, tidak peduli dan segala sifat-sifat individualis lainnya, maka ini adalah kemudlaratan yang nyata. Yang ironis, justru sifat-sifat ini bisa muncul bukan dari sang pengqurban, melainkan dari yang menerima (daging) qurban.

Mengantri daging qurban sedari pagi, sikut kanan kiri (dalam arti yang sesungguhnya), sampai menginjak-ingak wanita tua yang pada akhirnya mati mengenaskan, menjadi berita tahunan yang terus berulang. Ini adalah kemudlaratan yang nyata.

Apa yang ingin dicari dari ibadah qurban ini, ketika masjid syuhada pun terkunci justru ketika saat adzan berkumandang. Sebabnya adalah antrian pemburu daging qurban yang membludak dan bertendensi menjarah daging qurban, menjadi ancaman panitia qurban. Sehingga takmir terpaksa mengunci masjid itu untuk berlindung.

Rebutan Daging QurbanRebutan Daging Qurban_

Ironis. Karena pemburu daging itu tidak semuanya memang benar benar tidak mampu. Bahkan ada yang mempunyai mobil !.    Sebagian besar pula adalah orang-orang yang berkewajiban untuk menunaikan sholat juga. Tetapi masjid bagaikan tempat aneh. Dhuhur dan ashar terlewatkan justru di tempat orang melakukan sholat berjamaah !.
Ini adalah kemudlaratan yang nyata.

Sungguh, ini bukanlah tujuan Allah swt mensyariatkan ibadah qurban. Alih-alih menumbuhkan kecintaan dan pengorbanan.
Sebelum menjadi budaya, praktek kemungkaran ini harus dihentikan !

Masbudin aja tahu. Walaupun pekerjaannya tidak tetap, ia tidak menurutkan nafsunya untuk berambisi berebutan daging qurban. Meski tergolong tidak mampu, masbudin tahu bagaimana caranya menunjukkan rasa cinta kepada sesamanya.

Maka ketika ia mendapat pembagian daging qurban, masbudin tidak mengkonsumsinya sendiri. Segera ia bergegas menjumpai sang kekasih yang dicintainya. Ia serahkan dengan tulus sekantong daging qurban itu kepada pujaan hatinya, seorang perempuan anak tukang gorengan yang sms cintanya masih tersimpan abadi memenuhi inbox HPnya.

“Memang cinta menuntut pengorbanan”, demikian pikir masbudin.

Setidaknya ibadah qurban mempunyai dimensi tersendiri bagi masbudin. Yaitu dimensi romantisme.    Jiadalah

Ayo BerQurban

 

Met Idul Adha 1432 H.

(daging) Kurban Bukti Cinta (daging) Kurban Bukti Cinta Reviewed by anisvanjava on November 08, 2011 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.