“Terbukti lagi kesaktianku !”. Tidak ada mantra yang kuucapkan. Tidak ada tenaga dalam yang kukerahkan. Angkot 02 yang melaju kencang pagi itu, cukup aku hentikan dengan telunjuk tangan kiri. Ciit… berhenti tepat di depanku ! Benar-benar sakti !
Dan semua penumpang angkot di negeri ini memiliki kesaktian seperti itu. :-D
Angkot ngebut biasanya karena ngejar setoran. Apalagi di waktu pagi adalah ‘jam sewa’, suatu istilah untuk menyebut waktu-waktu yang banyak penumpangnya . Tidak jarang timer angkot menyebut ‘sewa’ ini untuk penumpang yang mau naik. “Sewa, sewa, sewa..”, katanya. Yang artinya ada “penumpang, penumpang, penumpang..”, kira-kira begitu.
Anda Butuh Waktu, Kami Butuh Setoran. Itulah semboyan sopir angkot. Pagi-pagi penumpang buru-buru berangkat ke tempat kerja mengejar waktu supaya tidak terlambat, atau supaya tidak terjebak macet. Maka untuk memberikan informasi kepada penumpang, stiker semboyan ini ditempel di dashboard, di pintu angkot atau di kaca angkot. Jadi mohon maklum kalau angkot agak sedikit ngetem (mangkal), karena memperbanyak penumpang untuk ngejar setoran.
Tetapi agaknya sopir angkot yang satu ini punya semangat lain dalam mengejar setoran. Ini
terbukti dari stiker semboyan yang terpasang pada kaca belakangnya : HARGA DIRI LAKI-LAKI ADALAH BEKERJA.
“Mantaab..”, pikirku.
Semangat bekerja keras ini yang harus dimiliki oleh penduduk di negeri ini. Sehingga malu kalau tidak bekerja, malu jika bisanya cuma meminta-minta.
Bekerja pun bukan sembarang bekerja. Bekerja mencari rezeki yang halal. Bekerja menunaikan amanat kepala rumah tangga mencari penghidupan untuk anak dan istri. Tentu jika ini dimiliki oleh seorang laki-laki, maka tidak hanya mempunyai harga diri di mata wanita saja, tetapi juga harga diri di hadapan Allah swt.
Diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Demi Allah, jika seseorang di antara kamu membawa tali dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar, kemudian dipikul ke pasar untuk dijual, itu lebih baik daripada ia meminta-minta kepada orang lain, terkadang ia dapat atau terkadang ia ditolak."
Rasul bersabda, "Sebaik-baik manusia dalam melakukan pekerjaannya adalah mereka yang berusaha semaksimal mungkin dengan mengeluarkan kemampuan yang ada dalam dirinya."
Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya ada dosa-dosa yang tidak terhapuskan dengan melakukan shalat, puasa, haji, dan umrah." Para sahabat bertanya, "Lalu, apa yang dapat menghapuskannya, wahai Rasulullah SAW?" Beliau menjawab, "Bersemangat dalam mencari rezeki."
Apalagi jika bekerjanya mendatangkan penghasilan yang besar, sudah pasti pula menaikkan harga diri di mata mertua atau calon mertua. hi.. hi.. hi..
Eh, ngomong-ngomong, yang naik angkot pagi-pagi begini banyak juga yang wanita. Apakah mereka juga bekerja karena berkewajiban mencari penghasilan? Apakah kita menghargai wanita juga karena status mereka yang ‘pekerja’ ?
Lalu, apakah harga diri wanita ?
Mari bekerja !
Bismillahi tawakkaltu alaLLah. La haula walaquwwata illa billahil aliyyil adzim.
Harga Diri Laki-laki Adalah Bekerja
Reviewed by anisvanjava
on
November 11, 2011
Rating:
Tidak ada komentar: