Di kamar ini teman saya bercerita perihal temannya yang baru saja dibesuknya. Temannya itu dirawat di rumah sakit pondok indah karena pembuluh darahnya dipasang ‘cincin’ supaya tidak tersumbat. Penyumbatan pembuluh darahnya terjadi di beberapa bagian sudah stadium lanjut. Padahal usianya baru sekitar empat puluhan.
Sesekali teman saya menggaruk-garuk punggung tangannya. Penyakit kulit gatal yang kadang berair memberikan bekas yang mengelupas. Ia sendiri pernah saya bawa ke tempat terapi penyakit, karena dadanya sesak nafas dan sakit pada paru sebelah kiri. Matanya sering terlihat sayu berlingkaran cokelat tua, mungkin karena sering begadang. Batuk-batuk dan hidung tersumbat tidak jarang menjadi tabiatnya. Sakit kepala sering menggejala, karenanya menjadi tidak dihiraukannya. Padahal usianya baru sekitar tiga puluh limaan.
Mereka bukanlah para pecandu obat-obatan yang menggerogoti tubuhnya. Bukan pula perokok ulung. Tidak pernah menenggak miras.
Justru mereka adalah pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk kebaikan sesamanya. Begadang, jarang cukup tidur untuk satu prinsip mulia yang diyakininya. Aktivitas dakwah yang banyak tertumpu padanya. Sangat padat amanah yang dipikulnya. Tidak teratur makan dan sangat jarang memperhatikan kecukupan gizinya. Kurang minum air putih, apalagi kecukupan vitamin-vitaminnya. Sebagaimana almarhum teman saya yang gagal ginjal. Padahal usianya baru sekitar empat puluhan tahun.
Sepertinya bait-bait kalimat almarhum Ustadz Rahmat Abdullah ini sangat memotivasi mereka :
"Memang seperti itulah dakwah.
Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.
Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk dan tidurmu.
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah.
Tentang umat yg kau cintai .....
Lagi-lagi ikhwahfillah, memang seperti itulah dakwah.
Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu.
Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu.
Tubuh yang luluh lantak diseret-seret.
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari ......
Memang seperti itulah dakwah ....."
dr.Akmal pun tersenyum lebar ketika saya bertanya bagaimana peta kesehatan teman-teman. Beliau kemarin berinisiatif mengadakan medical check up murah, dan terjangkau. Bila lebih dini terkenali gejalanya maka akan lebih tertangani. Tentu saja melakukan pola hidup sehat dan pencegahan, akan tetap lebih baik dibandingkan dengan bereaksi setelah datangnya sakit.
Banyaknya amal dalam Islam memerlukan orang yang mampu untuk menunaikannya. Di antaranya adalah mereka yang memiliki tubuh sehat. Akan semakin banyak tugas dan tanggung jawab dalam Islam terlaksana dengan baik bila dilakukan oleh badan yang sehat dan kuat. Misalnya dalam beribadah, akan terasa nikmat apabila kondisi badan dalam keadaan sehat.
Orang yang sehat dan kuat berpeluang menunaikan tugas dan kewajiban dengan baik. Ia akan dapat menyelesaikan tugasnya, sanggup membantu tugas orang lain serta mampu memberikan kontribusi bagi banyak orang.
Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah.
Jadi, bila Charil Anwar mengatakan “Sekali berarti, setelah itu mati”, maka mukmin yang sehat dan kuat akan lebih “Berkali-kali berarti, setelah itu mati” !
Menara Peninsula #2112
Antara Teman Saya, Temannya dan Almarhum Teman Saya
Reviewed by anisvanjava
on
November 17, 2011
Rating:
Tidak ada komentar: