Cash Flow For Muslim

Ini adalah judul slide dari Ahmad Gozali, seorang perencana keuangan. Beliau memberikan solusi bagaimana seharusnya kita mengelola keuangan rumah tangga kita, pemasukan dan pengeluarannya. Alhamdulillah slide ini banyak membawa manfaat bagi saya.

Dari ilustrasi slide ini, diuraikan dengan penghasilan Rp 6,5 juta, alokasi untuk zakat, infaq maksimal 10%. Cicilan hutang-hutang atau kredit maksimal 30%. Investasi dan tabungan 10%. Belanja dapur Rp 1 juta, itu berarti sehari sekitar Rp 33 ribu. Iuran sekolah anak, uang transportasi, listrik, air, telpon, dan lain-lain termasuk hiburan, maksimal pengeluaran konsumtif tersebut 60%. Cukup nggak cukup, dicukupkan kalau tidak ingin defisit anggaran.

Kondisi perekonomian negara kita yang seperti ini, memang menuntut pola hidup prihatin bagi yang berpenghasilan minim.

Apakah kita masih merasa kurang dengan alokasi-alokasi pengeluaran diatas?

Misalnya, “ zaman sekarang, belanja dapur sehari 30 ribu, mana cukup?. Iuran sekolah naik, listrik naik, air naik, telpon naik. Anggaran untuk hiburan, sedikit sekali? Kita kan perlu hiburan juga? “.

Itulah yang realistis disarankan oleh Ahmad Gozali untuk merencanakan keuangan keluarga.

Minggu lalu saya menerima e-mail dari teman saya yang berikhtiar untuk mencari pendamping hidup. Biodatanya dilampirkan. Pekerjaannya sebagai seorang guru kontrak di sekolah swasta, penghasilannya Rp 700 ribu sebulan. Penghasilan tambahan dari memberi les private, kurang lebih Rp 300 ribu sebulan. Jadi, total Rp 1 juta an sebulan. Nah, sekarang kita praktekkan metode Cash Flow For Muslim, untuk mengalokasikan pengeluaran-pengeluaran setelah nanti berumah tangga, seperti yang diajarkan Ahmad Gozali.

Mmm.. pusing ngotak-atik nya, supaya pas, dan nggak minus.

Oh, iya. Bagaimana kabarnya teman saya, Alan? Sebelum ramadhan kemarin ia memohon do’a barokah untuk melangsungkan pernikahan dengan wanita yang dicintainya. Penghasilannya sebagai guru TPA sebesar Rp 400 ribu sebulan. Ia ngontrak petakan di daerah Tangerang.

Sepertinya, Ahmad Gozali perlu studi banding ke sana.

 

" Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (AnNuur: 32)