Ayah Bunda, “bagaimana keadaan anak-anak kita hari ini”

SAT sekolah alam tangerang “ Sebesar apapun ketokohan seseorang, ia tetaplah seorang anak dari kedua orang tuanya. “

Seorang pengusaha medan memberikan bantuan bernilai miliaran rupiah untuk membantu pemisahan bayi kembar siam, walaupun tidak ada seorangpun bisa memastikan apakah sang bayi yang baru lahir itu kelak besarnya menjadi seorang tokoh yang bermanfaat bagi sesamanya, ataukah sebaliknya. Sebesar itukah nilai seorang anak bagi sebuah keluarga? Bagi ayah bundanya?

Keadaan sebaliknya kita pertanyakan kepada kedua orang tua, ketika ‘merelakan’ kedua anaknya ‘bertarung’ dijalanan mencari makan. Sang kakak berumur lima tahunan menyeret adiknya yang dua tahunan mengejar bis, sebelum akhirnya menyerah karena Patas P.6 itu terlalu kencang untuk dikejar. Sang adik yang pucat karena kelelahan dan kelaparan dibentak sekeras-kerasnya oleh sang kakak, menjadi pemandangan umum bagi orang-orang yang tega melihatnya.
Kemanakah bapak ibu mereka?

Ayah bunda yang dirahmati Allah swt…
bagaimana kabarnya anak-anak kita ?

Meluangkan waktu untuk mengantarkannya mereka memasuki zaman yang berbeda dengan zaman kita, adalah segelintir pemberian kita untuk mereka.

Parenthood, sabtu pagi di sekolah alam tangerang (SAT), saya menemukan para ayah bunda yang beberapa waktu sebelumnya pak Yusef Hilmi menyebut-nyebut mereka melalui teori yang diajarkannya. Kini saya menemukan sosok-sosok itu.

Pak Siddik – ayah adam dan ibrahim, merasakan yang sama dengan apa yang dirasakan oleh anaknya ketika ibrahim melarikan diri dari ‘kejaran hukuman’ guru TKnya, karena belum bisa baca tulis dan hitung. Sangat mirip sekali dengan apa yang oleh ia dan istrinya rasakan dalam suasana pondok pesantren. Lembaga pendidikan merupakan sesuatu yang menakutkan bagi para anak-anak penuntut ilmu. Keinginan yang besar untuk memberikan yang terbaik untuk anaknyalah yang kemudian membuatnya banyak belajar, banyak membaca dan banyak mendengarkan materi-materi pendidikan bagi anak-anak. Kebaikan dan hikmah itu ada di mana saja, ada di banyak tempat. Buku-buku dan talkshow tentang parenting bisa menjadi rujukan. Bahkan Ayah Adam mempunyai kumpulan rekaman materi parenting dari acara Ayah Edi di radio.
Mm.. jadi kalau di radio smart fm ada Ayah Edi, maka di SAT ada Ayah Adam. :)

****

 

Peran seorang ibu bagi anak-anaknya, terwujud dengan jelas dalam sosok bu Sri – ummi fira. Ibu dari lima orang anak, yang mendidik dan membesarkan anak-anaknya tanpa kehadiran sang suami disisinya. Beberapa kesan mendalam bu Sri terhadap suaminya, membuat saya tertegun membayangkan tempat terindah almarhum sang suami disisi Allah swt, karena telah mewariskan nilai-nilai kemuliaan ini.  Almarhum sang suami adalah sosok ayah yang sangat perhatian kepada anak-anaknya. Keinginan agar anak-anaknya menjadi manusia mulia yang bermanfaat besar bagi sesamanya, dituangkan dalam komik-komik yang digambarnya sendiri. Komik-komik kepahlawanan. Dan tokoh-tokoh pahlawannya adalah anak-anaknya sendiri. Beberapa halaman komik telah dibuatnya, tetapi Allah swt yang maha mencintainya memanggilnya lebih cepat, sebelum komik itu selesai.
“Bila ayah masih hidup, tentu ia akan menyelesaikan gambar-gambar komik ini”, kenang anak-anaknya.

Wahai ayah, apakah saat ini ada karya kita untuk anak-anak kita yang masih tertunda?.

Tiga ratus keping puzzle menjadi kenangan kebersamaan almarhum sang suami bersama bu Sri dan anak-anaknya. Sepeninggal sang suami, beberapa kali rangkaian puzzle itu diurai dan disusun kembali bersama anak-anaknya, tanpa pernah lupa bahwa saat itu hadir sosok sang suami dan sang ayah bersama mereka.

Bila saja saya tidak sedang memandu acara parenthood ini, maka saya akan lebih memilih untuk menuruti gejolak jiwa saya untuk meneteskan air mata ….

*****

 

Inspirasi yang mendalam terhadap seseorang  mempunyai pengaruh yang kuat bagi anak-anak untuk menirunya. Setidaknya itulah yang menyemangati  doktor ketiga dari desa merden – satu desa kecil di jawa tengah, untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Di desa itu sudah ada dua doktor sebelumnya. Kehadiran doktor-doktor dengan hasil karya besar yang dirasakan manfaatnya oleh warga desa, telah menyemangati anak-anak desa itu untuk menirunya. Mereka ingin menjadi doktor.
Dan dari desa terpencil itu akan segera muncul doktor keempat dan kelima !

Itulah penuturan ayah Yumna,-- pak jumei. Yang sangat terinspirasi untuk bisa kuliah ke luar negeri, karena oleh guru SD nya sering diminta tolong untuk mengirim surat ke luar negeri. Foto-foto aktivitas dan kuliah di luar negeri sangat menyemangati anak-anak SD di Perum untuk bisa menirunya.  Sampul surat dan perangko luar negeri menjadi koleksi yang tetap menggelorakan obsesi ini.

Wahai ayah bunda yang dirahmati Allah swt,
apakah kita mengetahui, sesuatu yang saat ini menjadi inspirasi anak-anak kita untuk menirunya?  Sosok doktor, guru, ulama, peneliti, pengusaha besar, pemimpin, seniman hebat, atau teknokrat?
Sudahkah kita menghadirkan sosok-sosok yang menginspirasi mereka itu dalam kehidupan anak-anak kita?
Ataukah sosok-sosok penuh hayalan yang sering hadir dalam tontonan TV mereka sehari-hari?

Karakter yang kuat akan membuat seorang anak mampu meneguhkan kepribadiannya ditengah-tengah pergaulan dengan teman-temannya. Diantara teman bermainnya yang tidak menutup aurat, tentu kehadiran anak seusia SD yang mengenakan jilbab akan menjadi perhatian aneh mereka.

*****

 

Namun, mendidik anak memang bukan berarti tanpa kendala. Keinginan memberikan yang terbaik untuk buah hati kita, tidak hanya cukup berbekal keinginan dan niat ikhlas saja. Ketulusan seorang sufi untuk menolong kupu-kupu keluar dari kepompongnya sebelum waktunya, justru membuat kupu-kupu mati sebelum siap mengembangkan sayapnya. Kesadaran bu Alit -- umminya Umar akan hal ini selayaknya menjadi kesadaran kita bersama.  Menggali dan menyelami perasaan anak merupakan empati ayah bunda dalam mendampingi setapak demi setapak langkah hidupnya.  Maka, janganlah meremehkan sekecil apapun perhatian kepada anak kita, walaupun untuk sekedar bertanya, “bagaimana perasaanmu hari ini di sekolah, nak ?”.

Tidak pernah ada kata berpuas diri dalam mencapai hasil. Dan tidak pernah ada kata terlambat bagi kita untuk menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak kita, meskipun kita baru memulainya sekarang.

 

*****

Selanjutnya bila Allah memang sudah menghendaki, maka beban berat dalam mendidik anak yang dirasakan ayah bunda ini pastilah akan membuahkan hasilnya. Cepat atau lambat.
Tidak jarang justru kita para orang tua yang ‘belajar’ dari anak-anak.
“Coba fida, murajaah surat dalam juz’amma untuk ummi”, pinta bu Syifa  kepada putrinya kelas tiga SAT yang insyaAllah mengkhatamkan hafalan juz tiga puluhnya.

Murajaah itu tidak hanya untuk menguatkan hafalan putrinya, tetapi juga karena bu Syifa sadar sepenuhnya bahwa hafalannya tidak sebanyak hafalan putrinya. Namun keinginan yang kuat agar putra-purinya mempunyai hafalan Al-Qur’anlah yang membuatnya setia mendampingi dalam sembilan puluh persen waktu anak-anaknya.

Wahai ayah bunda, apakah yang saat ini dihafal dan mengisi sebagian besar dari ingatan anak-anak kita ?

Bagi para ayah, waktu memang terbatas karena kesibukan-kesibukan. Tetapi keterbatasan waktu tersebut tidak menghalangi terciptanya keindahan dalam kebersamaan dengan anak-anak. Menjelang berangkat kerja, atau beberapa gendongan bermain bersama mereka, atau beberapa menit menjelang tidur malam mereka, adalah pemberian yang sangat berharga. Salah satu momen indah bagi Ummi fida adalah ketika anak-anak berhamburan keluar rumah menyambut kedatangan abi mereka, dengan teriakan, “ abiii, abiii, abi pulaaang”.

Bukankah keindahan-keindahan ini yang mampu melepaskan penatnya setelah seharian kita bekerja?
Yang merupakan jawaban utama ketika kita para ayah bunda ditanya, untuk siapakah kita bekerja,    “ untuk anak-anak “, !

 

******

Begitulah bunda maura tidak pernah merasa terlambat menyadari tentang apa yang sudah dilakukannya untuk anak-anak mereka. Bukan saatnya lagi memaksakan kehendak, mengkhawatirkan berlebihan dan mengarahkan dengan paksaan. Kesadaran ini berkali kali bunda maura katakan  “anakmu, bukanlah anakmu, ia adalah anak kehidupan “ !.

 

*****

Akhirnya, marilah kita tengok anak-anak kita.
Wahai ayah bunda yang dirahmati Allah swt, bagaimana keadaan anak-anak kita hari ini …. ?

Semakin terlihatlah pada diri kami para ayah. Bahwa belum banyak yang kami lakukan untuk anak-anak . Mungkin pula kita sebagai seorang anak masih sering melupakan apa yang sudah dilakukan oleh ibu kita. 
insyaAllah dengan membaktikan diri kepada orang tua kita, terutama kepada ibu kita yang tidak pernah menuntut balasan itu, akan mengantarkan kita kepada jalan-jalan kemudahan dalam mendidik anak-anak kita.

Bagaimanakah keadaan ibu kita saat ini ? Apakah beliau dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah swt?

Mungkin sebentar lagi, bulan desember kita akan membuat acara khusus untuk memperingati hari ibu. Tetapi saya yakin bukan itu yang ibu-ibu kita perlukan….

Bagi kita yang masih mempunyai ibu yang diberikan oleh Allah swt panjang umur, marilah kita tengok ibu kita…

Atau ibu kita yang saat ini sedang berada jauh dari kita, yuk kita telpon ibu kita ….
” Ibu, bagaimana keadaan ibu hari ini ? “…

 

 

----------------------------------

ayah Qori SD2
Parenthood SAT, Sabtu 20 nopember 2010

Ayah Bunda, “bagaimana keadaan anak-anak kita hari ini” Ayah Bunda, “bagaimana keadaan anak-anak kita hari ini” Reviewed by anisvanjava on November 20, 2010 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.