Ingin kusampaikan kepada para saudaraku seiman bahwa, “bila ramadhan telah usai, sesungguhnya ujian pertama yang akan kita dapati adalah hadirnya syawal”.
Bagaimana tidak.
Segala upaya ketaqwaan sudah kita lakukan selama bulan ramadhan. Baik siang dan malamnya. Amal ibadah pun mencapai puncaknya di bulan ramadhan. Segala derma sebesarnya kita tunaikan mengaliri kerelaan kita melepas benda dunia. Seakan sejengkal lagi kaki kita melangkah, maka akan teraihlah pintu syurga.
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”, begitu sabda Rasulullah.
Tetapi, saudaraku…
Apakah Engkau menemukan bekas-bekas perjuangan ramadhan itu di awal syawal ini ?
Apakah pahala dari Allah itu masih diharap di awal syawal ini ?
Ataukah sang hilal tetap menjadi kambing hitam akan dalil klasik yang terus kita dengungkan untuk menghibur diri, “sesungguhnya perbedaan adalah rahmat !”.
Padahal sesungguhnya keangkuhan yang bersemayam dalam jiwa dengan sombongnya menyeringai, “Bila bisa berbeda, mengapa harus sama ?”, katanya.
Saudaraku …
Dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw. telah bersabda: "Amal saleh seseorang diantara kamu sekali-kali tidak dapat memasukkannya ke dalam surga." Mereka (para sahabat) bertanya, "Hai Rasulullah, tidak pula engkau?" Rasulullah menjawab, "Tidak pula aku kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepadaku."
(Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II, halaman 528)
Saudaraku..
dalam ber hisab dan rukyat idul fitri, adakah sesuatu yang kau cari ….
*** merindu kebersamaan syawal 1432 H
Tidak ada komentar: