Asa di Negeri Haji

Kali ini izinkanlah kami menitipkan asa kepadamu wahai para haji.  Sebagai muslim yang jujur dengan keislamanmu engkau telah memenuhi panggilan Allah. Tidak semua orang beragama islam memenuhi kemampuan untuk menunaikan haji. Pun tidak semua orang yang mampu, kemudian berangkat haji. Maka, tentulah para haji adalah muslim yang dipilih oleh Allah untuk mendatangi rumahNya. Karenanya kumandang, “labbaika allahumma labbaik”, tidaklah terucap begitu saja.

Haji Apa yang melebihi keinginan seorang hamba dibandingkan dengan keridloan Allah dan balasan surga?.  Sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Umroh ke umroh berikutnya merupakan pelebur dosa antara keduanya, dan tiada balasan bagi haji mabrur melainkan surga”.  Apakah berlebihan apabila kehadiran para haji bersama sebuah komunitas masyarakat, kami maknai ibarat kedamaian dan kenyamanan bersama calon penghuni surga?.

Sungguh membanggakan menyaksikan berbondong-bondongnya orang berangkat haji dari tahun ke tahun. Baik yang tua maupun yang muda dan anak-anak, laki-laki dan perempuan. Tahun ini 211 ribu orang berangkat haji. Tiap tahunnya tidak kurang 300 ribu orang berangkat umroh. Daftar tunggunya hampir mencapai dua juta orang, suatu jumlah yang tidak sedikit.  Negeri ini adalah negeri muslim terbesar di dunia dan jumlah jamaah haji terbesar pula. Tidakkah predikat haji itu mempunyai arti bagi bangsa ini?.  Bila saja semua para haji di negeri ini menghendaki, tentulah ketetapan dari arsy akan segera datang mengijabah kehendak para haji mabrur calon penghuni surga itu. Do’a – do’a yang mengalir ke langit dari para calon penghuni surga, menjadi magnet yang mempercepat dikabulkannya hajat.

Namun mengapakah kini hiruk pikuk haji hanya terdengar disaat dzulhijjah?. Setelah itu kemanakah gerangan para haji ditengah kepiluan negeri ini. Negeri berpenduduk banyak para haji ini adalah negeri yang tercatat banyak melakukan korupsi. Generasi muda dan anak-anak sudah terbiasa dengan ketidaksantunan, kekerasan, permusuhan dan pembunuhan. Negeri yang berkecukupan minuman keras, dan narkobanya. Negeri yang para pezinanya sangat mudah menjadi idola.  Ya Allah, ampunilah kami.

Kini izinkanlah kami menitipkan harapan kepadamu wahai para haji. Sebagaimana harapan amru bin ash akan datangnya 4000 orang tambahan pasukan untuk melawan romawi. Menurut perhitungannya, tambahan pasukan yang mempunyai kemampuan mumpuni sejumlah itu cukuplah untuk memenangkan peperangan ini. Namun umar mempunyai perhitungan lain. Ia hanya mengirimkan 4 orang saja untuk memenuhi permintaan amru. Dan tepatlah perhitungan umar, empat orang tambahan pasukan itu menyudahi pertempuran dengan kemenangan islam menaklukkan romawi yang belum pernah terkalahkan sebelumnya.

Kini, apakah berlebihan apabila asa kami tertambat kepada ribuan dan jutaan para haji yang dengan jumlah 211 ribu orang tiap tahunnya, maka pertempuran melawan keangkaramurkaan akan lebih cepat kita menangkan.

Negeri ini telah 67 tahun yang lalu diproklamasikan sukarno. Seorang tokoh bangsa ini yang dengan bersemangat melantangkan”, beri aku 10 pemuda, maka akan aku guncang dunia”. Kini, di tengah banyaknya para haji yang mendiami tanah ini izinkanlah kami menajamkan asa dengan pertanyaan yang belum kunjung menemukan jawabannya”, berapa banyak para haji kah yang diperlukan untuk menjadikan negeri ini berjaya?’.

 

yaumulArafah 1433H.

Asa di Negeri Haji Asa di Negeri Haji Reviewed by anisvanjava on Oktober 26, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.