Belum lengkap kalau belum ke danau tondano. Atau belum dibilang komplit, bila belum ke bunaken. Itu adalah tempat-tempat yang paling diinginkan untuk dikunjungi oleh sebagian teman-teman dalam rombongan ini. Karenanya sepanjang ada kesempatan, mereka akan ke sana. Sudah lengkap peralatan untuk melakukan traveling ini. Segala gadget pendukung sudah siap. Momen mengunjungi lokasi wisata itu akan menjadi momen yang istimewa, sehingga perlu didokumentasikan. Kalau perlu, dipublikasikan melalui jejaring sosial. Video dan foto yang diupload akan mengundang kecemburuan bagi yang melihatnya. Dan itu adalah kepuasan tersendiri.
Katanya tempat-tempat itu indah. Menarik dan eksotis. Apalagi mumpung ke Manado. Kapan lagi ? Dan sepertinya beberapa teman dalam rombongan ini mendapati apa yang dicari.
Lain lagi dengan Kayoto -- teman saya SMA. Ia bukan orang jepang. Ia orang jawa aseli. Tetapi sedemikian jauh ia meninggalkan tanah kelahirannya untuk pergi ke papua. Kemarin saya tidak berhasil menemuinya di papua, ternyata ia sedang ke Manado. Apakah ia juga sedang mencari kepuasan tersendiri ?
“Saya sedang silaturahim ke keluarga isteriku. Isteriku orang gorontalo”, kata Kayoto.
“Ooo”, saya bengong.
Jauh benar jodohnya Kayoto ini. Sekarang ia tinggal menetap di Jayapura, dengan toko elektronik yang besar dipunyainya. Isterinya aseli gorontalo, sehingga kalau lebaran ia mudiknya ke sulawesi utara. Pantes saja ia jarang ke jawa lagi.
Alhamdulillah bisa ketemu Kayoto di Manado. Ia teman akrab yang hampir tiap hari berangkat bersama-sama mengayuh sepeda ke sekolah yang jaraknya kurang lebih delapan kilometer. Tidak jarang Kayoto mengadakan acara kumpul-kumpul di rumahnya yang berada di pinggir sawah itu, dengan sajian es kelapa muda aseli dari pohon kelapa sekitar rumah.
Semenjak lulus SMA, kami tidak pernah bertemu. Maka ketika suatu malam ia dan isterinya menyambangi saya di cafe santika, merupakan pertemuan pertama setelah hampir 20 tahun tidak berjumpa. Sampai larut malam memperbincangkan kenangan dan pengalaman, diselingi semilir angin Manado.
Sudah barang tentu, ini adalah kepuasan tersendiri bagi saya.
Banyak hal dan peristiwa yang dicari orang demi kepuasan tersendiri ini. Bisa sesuatu yang indah, kekayaan yang banyak, tempat yang menarik, barang yang bagus, keterkenalan, kenangan yang manis, karya yang fenomenal dan sebagainya.
Untuk mendapatkannya, maka orang tidak lagi berhitung untung dan rugi materi. Bahkan kadang melakukan sesuatu yang tidak masuk di akal. Yang penting ia mendapatkan kepuasan tersendiri.
Inilah mengapa bagi seorang muslim, ketika dijanjikan sesuatu balasan yang sangat besar terhadap sebuah amal kebajikan dengan segala keindahan dan kenikmatan syurga, menjadi sangat termotivasi. Menjadikannya sebagai cita-cita tertinggi yang akan diraihnya.
Syurga seluas langit dan bumi, tidakkah kita berharap besar untuk mendapatkan satu tempat saja buat kita di sana ?
Meraih ridlo Allah swt dan dimasukkan ke dalam syurga, bagi seorang muslim adalah kepuasan tersendiri.
Dan sudah pasti sesuatu banget ..
Tidak ada komentar: